Tuhanku..
Aku merasa kini tak bernyawa..
Jiwaku kian mengangkasa lepas..
Bagai angin yang tersesat tak menentu arah
Tuhanku..
Aku terus menanti sang waktu..
Menanti perih tanpa ada harap menjelang..
Merindukan asa tanpa ada rasa mendekap
Aku terus menghela..
Aku berlutut lemah tanpa ada pengertian
Terus mencoba tanpa ada balasan
Kini hatiku terus memekik..
Aku terhenti di suatu masa..
Yang kelamnya mengalahkan gulita
Dan beratnya membuat nafasku tercekat..
Kini pun Aku masih terhenti di masa itu
Namun..
Kerdip lilin-Mu menyelamatkan dukaku..
Menyelamatkanku dari kebutaan abadi yang melilitku sesak
Aku terbebas darinya yang membelengguku.
Tuhanku..
Di tangan-Mu kuasa tergenggam..
Di jari-Mu perintah terlaksana
Di dekap-Mu aku terbebas..
Janganlah Engkau melepaskan dekapan ini..
Karena, rinduku pada-Mu belumlah terurai hilang..
Belum terlepas terbang...
Belum menjauhi diri..
Aku tak mau dekap-Mu ini terlepas..
Karena..
Engkaulah Pelita dalam kelegaman waktuku
Clara Widhani Fauziah Putranto